Senin, 17 Oktober 2011

Homeopati Jadi Obat untuk Cegah Pilek dan Flu


Jika sedang tertular flu dan pilek, tidak usah buru-buru minum obat jika tidak ingin merasakan efek sampingnya. Homeopati dapat membantu meredakannya, dengan efek samping minimal karena telah diencerkan.

Homeopati adalah bentuk pengobatan alternatif di mana praktisi kesehatan akan mengobati pasien dengan menggunakan obat yang sudah diencerkan. Beberapa penelitian memang membuktikan homeopati tidak lebih efektif daripada obat kosong atau plasebo, namun tidak ada salahnya untuk dicoba karena bahan dasar obat telah diencerkan sehingga kemungkinan efek sampingnya sangat kecil.

Seperti dikutip dari HealthNews, Sabtu (15/10/2011), untuk mencegah pilek dan flu, serta demam dapat menggunakan pengobatan homeopati.

1. Pengobatan homeopati untuk mencegah pilek dan flu

Kedua obat yang paling efektif ketika pertama kali terserang flu, yaitu:

a. Oscillococcinum
Oscillococcinum terbuat dari hati angsa. Angsa sering terkena banyak virus, dan akan membangun kekebalan pada organ hati. Dengan mengonsumsi obat ini, maka seseorang akan mendapatkan kekebalan tersebut.

Obat ini aman dikonsumsi bersamaan dengan obat resep. Obat ini juga aman untuk anak-anak atau orang tua, dan tidak menyebabkan efek mengantuk. Berbagai uji klinis yang menunjukkan hasil yang baik pada penggunaan obat ini.

Petunjuk pengguanaan: Oscillococcinum dapat dikonsumsi setiap 12 jam untuk mencegah pilek.

b. Influenzinum
Influenzinum terbuat dari zat vaksin flu yang sama yang disusun oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Obat ini diperbarui setiap tahun dan dengan substansi yang disiapkan dalam jumlah encer, untuk kemudian memiliki efek homeopati.

Obat ini digunakan sebagai pengganti vaksin flu, yang bekerja dengan merangsang sistem pertahanan tubuh untuk melawan virus flu. Aksi obat ini dengan meningkatkan sistem kekebalan tubuh.

Petunjuk penggunaan: Influenzinum berguna setelah paparan pertama, pada tahap awal demam, atau sebagai pencegahan. Dosis yang direkomendasikan adalah sekali sehari selama sebulan.

2. Pengobatan homeopati untuk tahap awal demam

a. Aconite
Aconite merupakan obat yang diindikasikan untuk demam awal atau demam yang datang pada 1 jam setelah terpapar angin dingin. Obat ini dapat bekerja lebih baik pada tahap awal penyakit dengan onset tiba-tiba dan gejala yang terus-menerus. Seseorang membutuhkan aconite jika merasa sangat haus hingga ingin meminum air dingin, kegelisahan, dan kecemasan.

b. Ferrum Phosphoricum
Ferrum Phosphoricum adalah obat yang baik digunakan pada awal demam ketika tidak ada gejala yang jelas atau tidak ada tanda kelemahan dengan peradangan. Juga dapat digunakan pada demam derajat rendah. Selain itu juga dapat digunakan pada batuk ringan dan sakit kepala.

c. Gelsemium
Gelsemium dapat digunakan untuk mengatasi berbagai gejala awal flu. Gejala tersebut termasuk tenggorokan kering, batuk kering, hidung meler, dan perasaan sakit. Gelsemium juga merupakan obat yang baik untuk bronkitis.

d. Vincetoxicum
Vincetoxicum dapat efektif untuk pengobatan demam dengan onset (permulaan) yang cepat, yaitu dalam 1-6 jam. Gejala-gejala tersebut termasuk kelemahan, kelelahan, nyeri pada tulang, dan menggigil. Vincetoxicum juga dapat berguna untuk kondisi, antara lain:

- Pengobatan infeksi virus
- Batuk tidak teratur dan sakit tenggorokan terasa buruk ketika menelan
- Pasien yang mengalami demam ringan namun terasa sangat panas

Catatan: Jika mengalami demam selama lebih dari 5-7 hari, sebaiknya segera mencari bantuan medis. Atau jika merasa semakin lesu atau lemah, segera periksakan diri ke dokter.

Masukkan Email Anda Untuk Berlangganan Artikel @kodokkampus:

Delivered by FeedBurner

Postingan Terkait