Kamis, 06 Oktober 2011

Nanopartikel Emas Pendeteksi Awal Kanker Hati


Hepatoselular carcinoma merupakan sel kanker yang umumnya menyerang liver. Lebih dari 500.000 orang yang mendiami daerah sub-Sahara di Afrika dan Asia Tenggara didiagnosa menderita kanker jenis ini tiap tahunnya. Dan sayangnya kebanyakan mereka berakhir dengan meninggal dunia 6 bulan setelah dinyatakan positif.
Salah satu tantangan terbesar pengobatan kanker hati adalah kurangnya diagnosis awal yang mumpuni. Teknik yang saat ini banyak dipakai untuk melakukan diagnosa awal meliputi ultrasaound, Sacn CT dan MRI, adanya spot tumor jika mereka memiliki ukuran minimal 5 cm. Tapi sayangnya saat inilah kanker sudah menjadi agresif, tahan terhadap kemoterapi, dan sulit dipisahkan dengan menggunakan operasi.
Berita terbaru dari sebuah penelitian yang di naungi oleh brown University melaporkan bahwa hasil yang sangat memuaskan dalam hal diagnosa kanker hati awal dengan menggunakan nanopartikel logam mulia emas. Laporan lengkap diterbitkan dalam ‘American Chemical Society journal Nano Letters’, mengungkap untuk pertama kalinya logam nanopartikel dipakai sebagai agen untuk menguatkan signal X-ray scattering untuk mendapatkan gambar tumor.
“Apa yang kami lakukan adalah bukanlah melakukan metode screening,” tutur christoph Rose-Petruck seorang profesor kimia di brown University.
“Namun seperti halnya pengecekan rutin dimana seseorang beresiko terhadap seseuatu seperti penyakit hepatitis , maka kita dapat menggunakan tekik ini untuk melihat apakah ada tumor walaupun ukurannya kurang dari 5 cm, bahkan sepersepuluhnya,” tambahnya.
Tim ini membuat nanopartikel emas berukuran 10 sampai 50 nanometer dan kemudian melapisinya dengan polielektrolit dengan ketebalan 1 nanometer. Dengan pelapisan ini maka membuat logam akan bermuatan hinggameningkatkan kemampuan mereka untuk diserap oleh sel kanker.
Setelah logam nanopartikel ini terserap maka tim akan menggunakan X-ray untuk mendeteksi sel maligan. Dalam suatu percobaan di laboratorium nanopartikel emas ini terkandung dalam kisaran 0,0006 persen untuk setiap satuan volume sel.
“Kami telah menunjukkan bahwa walupun dengan menggunakan partikel emas dalam jumlah yang sedikit kami bisa mebedakan mana sel tumor dan mana yang tidak,” tutur Rose-Petrruck lagi.
Dikabarkan untuk penelitian kedepannya mereka akan menarget antobodi sel kanker untuk diikatkan kepada nanopartikel untuk mencari sel kanker yang terdapat di dalam tikus, dan penelitian akan segera dilakukan musim panas ini.

Masukkan Email Anda Untuk Berlangganan Artikel @kodokkampus:

Delivered by FeedBurner

Postingan Terkait