Selasa, 06 September 2011

Mengapa Klon Tanaman Tidak Identik


Sebuah studi terbaru mengenai tanaman yang direproduksi dengan cara kloning menunjukkan mengapa tanaman klon tidak identik.

Para ilmuan telah mengetahui sementara waktu kalau organisme klonal (regeneran) tidak selalu identik; sifat dan karakteristik yang teramati dapat beragam, dan variasi ini dapat diwariskan pada generasi selanjutnya. Hal ini berbeda dengan fakta kalau mereka diturunkan dari sel awal yang identik secara genetik.

Sekarang, sebuah tim dari Universitas Oxford, Inggris, dan Universitas Sains dan Teknologi Raja Abdullah, Arab Saudi, percaya kalau mereka telah menemukan mengapa hal ini terjadi pada tanaman: genom tanaman regeneran membawa frekuensi mutasi barisan DNA baru relatif tinggi yang tidak ada pada genom tanaman donor. Tim ini melaporkan temuan mereka dalam jurnal Current Biology.

‘Siapapun yang pernah memotong tubuh tanaman induk lalu menumbuhkan tanaman baru dari bagian tubuh kecil ini sesungguhnya memanfaatkan kemampuan organisme tersebut untuk meregenerasi dirinya sendiri,’ kata Professor Nicholas Harberd dari Jurusan Ilmu Tanaman Universitas Oxford, penulis perdana makalah tersebut. ‘Namun kadang tanaman hasil regenerasi ini tidak identik, bahkan bila ia datang dari induk yang sama. Penelitian kami mengungkapkan penyebab variasi tampak ini.’

Dengan menggunakan teknik-teknik pembarisan DNA yang dapat menyandi genom lengkap sebuah organisme dalam satu tahap (yang disebut ‘pembarisan seluruh genom’) para peneliti menganalisis klon-klon dari tanaman bunga kecil ‘thalecress’ (Arabidopsis). Mereka menemukan kalau variasi yang teramati dalam tanaman regeran secara mendasar disebabkan oleh frekuensi tinggi mutasi dalam barisan DNA regeneran ini, mutasi yang tidak terkandung dalam genom tanaman induk.

‘Dari mana datangnya mutasi baru ini sesungguhnya masih berupa misteri,’ kata Professor Harberd. ‘Ia mungkin muncul saat proses regenerasi itu sendiri atau pada saat pembelahan sel pada tanaman donor yang memunculkan sel akar dimana tanaman regeneran terbentuk. Kami berencana melakukan penelitian lebih lanjut untuk menemukan mana dari kedua proses ini yang bertanggung jawab atas mutasi ini. Apa yang dapat kami katakan adalah alam telah secara aman menggunakan apa yang anda bisa sebut proses ‘kloning’ pada tanaman selama jutaan tahun, dan pasti ada alasan evolusi yang baik mengapa mutasi ini muncul.’

Hasil baru ini mengungkapkan kalau variasi pada klon tanaman dapat memiliki penyebab berbeda dari variasi pada klon hewan – dimana diyakini kalau efek faktor-faktor lingkungan pada bagaimana gen hewan terekspresi lebih penting dan tidak memiliki frekuensi mutasi yang sama tinggi dengan yang diamati pada tanaman.

Professor Harberd mengatakan: ‘Sementara hasil kami menyorot kalau tanaman dan hewan kloning sangat berbeda, ia memberi kita petunjuk mengenai bagaimana sel bakteri dan kanker mereplikasi dirinya, dan bagaimana mutasi muncul dalam proses-proses ini yang, pada akhirnya, berpengaruh pada kesehatan manusia.’

Sumber berita:

University of Oxford.

Masukkan Email Anda Untuk Berlangganan Artikel @kodokkampus:

Delivered by FeedBurner

Postingan Terkait